Jumat, 05 Oktober 2018

Internalisasi sosial


INTERNALISASI SOSIAL
Assalamualaikum w.w.
  Pengertian internalisasi, dalam bahasa inggris “internalization” adalah proses pembejalaran panjang yang dilakukan sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hampir meninggal. Dalam proses ini, seseorang akan kontinu (berkesinambungan) melakukan belajar dalam untuk mengembangkan kepribadiannya.
Definisi mengenai internalisasi, menurut pandangan para ahli. Antara lain adalah sebagai berikut;
  1. Sujatmiko (2014)
  Pengertian internalisasi adalah pembelajaran selama hidup di dunia, yang dilakukan oleh seseorang kepada masyarakat atau kelompok-kelompok sosial. Pembelajaran ini sendiri berupa penyerapan aturan dalam masyarakat, nilai, dan norma.
  1. Kartono (2011)
  Definisi internalisasi adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang melalui prakter dengan kesadaran. Tanpa adanya paksaan, definisi ini berarti bahwa internalisasi dilakukan secara sadar yang akan membentuk adat atau kebiasaan dalam diri seseorang.
  1. Pupita Sari (2014)
  Internalisasi adalah penanaman  prilaku, sikap, dan nilai seseorang yang di dapatkannya dalam proses pembinaan,  belajar, dan bimbingan. Harapannya agar apa yang di dapatkan dan dilakukannya sesuai dengan keinginan dan harapan dalam kehidupan bermasyarakat.

  Dari pengertian internalisasi menurut para ahli di atas, dapat dikatakan bahwa internalisasi adalah proses yang dilakukan berkali-kali di dalam meniru tindakannya seseorang. Hingga akhirnya keadaan ini menjadi suatu pola yang mantap dan norma yang mengatur tindakannya dibudayakan. Maka dari itulah internalisasi sebagai bagian daripada faktor pendorong perubahan sosial.
  Konsep penting dalam melakukan analisa mengenai dinamika kelompok sosial serta beragam perubahan masyarakat dan kebudayaan, takan bisa lepas sedikitpun dengan istilah internalisasi. Internalisasi selalu muncul bahkan ada dalam seiap bahasan ilmu sosial, seperti internalisasi sosial, internalisasi pendidikan, internalisasi budaya, dan internalisasi dalam bentuk lainnya.
Contoh Internalisasi dalam Masyarakat
  Contoh internalisasi yang seringkali terjadi dalam masyarakat, khususnya di dalam keluarga, segala bentuk kepribadian yang kita lakukan pada kehidupan sehari-hari sangatlah mengadopasi oleh bagaimana orangtua kita memberikan pendidikan dan bimbingannya sewaktu kita di masa kanak-kanak, sebagaimana banyak pepatah mengetakan, bahwa “Buah jatuh tidak juh dari pohonnya”.
  Jika orangtua mendidikan dengan cara baik tentusanya pada saat ini kita dapat mengiternalisasikan apa yang kita dapatkan. Dan sebaliknya, jika orangtua kita sering berseteru dan emosi dalam memberikan didikan maka prilaku kita tidak jauh dari kepribadian seperti itu, meskipun ada pengerauh lingkungan di dalamnya.
  Proses internalisasi pada dasarnya tidak hanya didapatkan dari keluarga, melainkan juga didapat dari lingkungan kita. Lingkungan yang dimaksud tersebut adalah lingkungan sosial. Secara tidak sadar kita telah dipengaruhi oleh berbagai tokoh masyarakat, seperti kyai, usztad, guru, dan lain-lain. Dari situlah kita dapat memetik beberapa hal yang kita dapatkan dari mereka yang kemudian kita menjadikannya sebagai sebuah kepribadian dan kebudayaan kita.

  Internalisasi merupakan suatu proses penanaman nilai tentang budaya. Dalam penanaman dan penumbuhkembangan nilai tersebut dilakukan melalui berbagai didaktik-metodik pendidikan dan pengajaran, seperti pendidikan, pengarahan indoktrinasi, brain-washing, dan lain sebagainya.
  Persoalan yang muncul di masyarakat kita, seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupn politik yang tidak produktif, dan sebagainya menjadi konsumsi keseharian di media massa. Seolah, tidak ada hari tanpa berita korupsi, kekerasan dan pola-pola licik para licikwan. Hal seperti ini dipicu akibat sebuah proses internalisasi yang salah bagi seseorang, yang membudayakan hal-hal yang buruk semacam ini.

  Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat.
  Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
  Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya.
Wassalamualaikum w.w.
Sumber: Indriani,Firda.”materi antropologo kelas X :internalisasi budaya dalam pembentukan kepribadian dan karakter”.11

Opini    : Menurut pendapat saya proses internalisasi sosial sangat penting bagi seseorang individu untuk mengembangkan kepribadiannya. Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Tetapi dapat dilihat bahwa dalam kehidupan nyata proses ini tidak selalu memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat umum. Oleh sebab itu pondasi nilai dan norma yang kuat agar dapat mengambil hikmah dari suatu proses sosialisai dan dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Biasanya dalam hal ini keluarga akan berperan besar untuk membangun kepribadian yang baik dan berahklakul karimah keanak-anaknya.

Internalisasi sosial

INTERNALISASI SOSIAL Assalamualaikum w.w.   Pengertian internalisasi, dalam bahasa inggris “internalization” adalah proses pembejala...